Selasa, 24 Mei 2022

PENGAPLIKASIAN KONSEP BASIS DATA RELASIONAL PADA BANK CENTRAL ASIA (BCA

 

PENGAPLIKASIAN KONSEP BASIS DATA RELASIONAL PADA BANK CENTRAL ASIA (BCA)


 

Disusun oleh:

1.  Cecilia Oktaviana (43220010035)

2.  Suri Meylinda Rizalti (43220010120)  

3. Alfi Basiroh (43220010121)

4. Richy Muhammad Apriyanto (43220010149)

 

Dosen Pengampu :

Yananto Mihadi Putra S.E, M.Si, CMA, CAP.,

 

 

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCUBUANA

2022

ABSTRAK

Database merupakan hal yang penting untuk dimahami terlebih dahulu karena pada database terdapat beberapa prinsip dasar tentang bagaimana data disimpan dalam sistem komputer. Ada dua jenis file dasar, pertama adalah file utama (master file) yang konsepnya hampir sama dengan buku besar dalam SIA manual. File utama menyimpan informasi kumulatif mengenai sumber daya organisasi dan pelaku - pelaku dengan siapa mereka berinteraksi. Jenis file dasar yang kedua adalah file transaksi, yang konsepnya sama dengan jurnal dalam SIA manual. File-file transaksi yang berisi catatan mengenai setiap transaksi bisnis (event) yang terjadi dalam periode fiskal tertentu. Sistem database dibangun untuk mengatasi masalah yang berhubungan dengan pertumbuhan file utama. Database adalah suatu gabungan file yang saling berhubungan dengan pertumbuhan file utama. Pendekatan database memperlakukan data sebagai sumber daya organisasi yang seharusnya dipergunakan serta dikelola oleh seluruh bagian organisasi tersebut, bukan hanya oleh suatu departemen atau fungsi tertentu saja. Fokusnya adalah integrasi data dan pembagian data dengan seluruh pemakai yang berhak memakainya. Integrasi data dicapai dengan mengkombinasikan beberapa file utama ke pool data yang dapat diakses oleh berbagai program aplikasi.

Kata Kunci : Basis Data Relasional

 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Pada dasarnya, sebuah sistem informasi akuntansi dirancang untuk menghasilkan informasi yang membantu para pemakai melakukan aktivitasnya. Sistem informasi akuntansi yang berbasis komputer, mengubah data transaksi ke dalam bentuk yang dapat dibaca oleh computer dan memprosesnya. Kemudian dikonversi ke dalam bentuk yang dapat dibaca oleh manusia. Kegiatan ini disebut dengan siklus pemrosesan data. Siklus pemrosesan data sendiri melibatkan 4 kegiatan yaitu input data, penyimpanan data, mengelola data dan yang terakhir adalah hasil informasi. Pada bab ini juga akan dibahas lebih jauh tentang database relasional program yang mengelola dan mengendalikan data serta menghubungkan data dan program-program aplikasi beserta fungsi dan kegunaannya. Kemudian memahami perbedaan ketika menggunakan pendekatan dengan sistem file dan sistem database. Persyaratan dasar database relasional serta object oriented database.

Kemudian, salah satu Basis Data yang digunakan adalah model data relasional, dimana model data ini paling dominan untuk digunakan karena dinilai lebih efisien dengan model yang sederhana sehingga dapat mudah dipahami dan digunakan oleh pengguna model basis data yang menggunakan table dua dimensi, yang terdiri atas basis, kolom, dan data dalam model yang unik. Dengan menggunakan nama yang unik maka antara data relasional yang diberikan nama yang unik, sehingga akan ada keterhubungan dengan nilai yang satu dan lain didalamnya.

1.2 Rumusan Masalah

1.     Apa yang dimaksud dengan database ?

2.     Bagaimana konsep database system ?

3.     Apa yang dimaksud dengan database relasional ?

4.     Bagaimana system database relasional pada Bank Central Asia (BCA) ?

 

1.3 Tujuan Penulisan

1.     Mengetahui apa itu database

2.     Mengetahui konsep database system

3.     Mengetahui apa itu database relasional

4.     Mengetahui system database relasional pada Bank Central Asia (BCA)

 

BAB II

LITERATUR TEORI

2.1 Siklus Pemrosesan Data

Siklus pemrosesan data yaitu tahapan dari sistem informasi akuntansi berbasis komputer yang mengubah data transaksi ke dalam bentuk yang dapat dibaca oleh komputer dan memprosesnya. Setelah data tersebut diproses oleh komputer data disimpan ke dalam bentuk yang dapat dibaca oleh mesin dan kemudian dikonversi k edalam bentuk yang dapat dibaca oleh manusia. Siklus pemrosesan data melibatkan 4 kegiatan yaitu :

 

1.  Data Input (Pemasukan Data) Data transaksi direkam dan dikonversi menjadi bentuk yang dapat diproses oleh computer. Untuk memudahkan pemrosesan selanjutnya, input data perlu disiapkan sebagai berikut :

 

·       Klasifikasi dengan memberikan kode (nomor rekening, kode departemen,dll). Data berdasarkan sistem yang ada, misal : bagan rekening.

·       Verifikasi untuk menjamin akurasi data. Hal ini perlu dilakukan, untuk mencegah terjadinya kesalahan pemasukan data lebuh efisien dan lebih murah dibandingkan dengan mendeteksi dan membetulkan kesalahan yang terjadi.

·       Pengiriman data (transmittal) dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Salah satu cara untuk merekam data adalah dengan menggunakan dokumen sumber, contohnya : surat pesanan penjualan, faktur penjualan, dll.

 

Dokumen sumber ini sering disebut dengan bukti transaksi atau dokumen transaksi. Dokumen – dokumen sumber seperti order pelanggan, slip slip penjualan, faktur, order pembelian, dan kartu kerja karyawan adalah bukti fisik masukan ke dalam sistem pemrosesan transaksi. Tujuannya adalah :

 

·       Menangkap data

·       Membantu operasi pengkomunikasian data dan pengotorisasian operasi lainnya.

·       Menstandartkan operasi dengan menunjukkan data apa yang membutuhkan pencatatan dan tindakan apa yang harus diambil

·       Menyediakan file permanen untuk analisis masa datang, jika dokumen dipelihara.


2.    Data Storage (Penyimpanan Data) Data yang dimiliki oleh sebuah perusahaan harus diorganisasi agar data tersebut dapat diakses secara mudah dan efisien. Akan dibahas telebih dahulu 4 konsep dasar penyimpanan data yaitu:

1.     Entity, adalah sesuatu yang dipakai untuk menyimpan informasi.contohnya adalah karyawan ,persediaan, dan rekening pelanggan.setiap entity memiliki atribut.

2.     Atributes ,adalah elemen data yang merupakan bagian dari entity. Contoh atribut adalah alamat pelanggan,nama pelanggan,batas kredit dan lain-lain.

3.     Characters ,adalah huruf atau angka.

4.     Data value, adalah kombinasi karakter (huruf dan angka) yang memiliki makna. contoh,kotak pos 2001 (data volue) adalah alamat (atribut) perusahaan ABC (entity).

 

3.  Data Processing ( Pengolahan Data )

Aktivitas pengolahan data yang paling sering dilakukan adalah pemeliharaan data, yaitu pemrosesan transaksi periodik untuk memperbarui data yang tersimpan. Jenis-jenis pemeliharaan data yang biasanya dilakukan adalah : Penambahan, yaitu memasukkan data (record) baru ke dalam file. Penghapusan, yaitu menghapus data (record) dari dalam file. Pembaruan, yaitu merevisi saldo sekarang. Pembaruan data umumnya dilakukan dengan menambah atau mengurangi angka dari sebuah data transaksi. Pengubahan, yaitu memodifikasi field yang memerlukan pembaruan secara berkala, seperti alamat, riwayat kredit, dan lain-lain.

 

Pemrosesan data juga melibatkan aktivitas-aktivitas lainnya, yaitu : Perhitungan, yaitu melakukan berbagai macam manipulasi (operasi) matematik Pembandingan, yaitu membandingkan dua atau lebih elemen data, seperti jumlah barang yang tersedia dan tingkat pemesanan kembali persediaan, untuk menentukan apakah keduanya sama, lebih besar, atau lebih kecil Peringkasan, yaitu menggabungkan data menjadi satu angka jumlah. Pemilahan, yaitu memilah data untuk pemrosesan berikutnya Pemanggilan, yaitu mengambil data dari penyimpanan untuk pemrosesan atau pembuatan laporan.

 

Pemrosesan atau pengolahan meliputi penggunaan jurnal dan register untuk menyediakan catatan masukkan yang permanen dan kronologis. Ayat ini dibuat baik dengan tangan dalam sistem manual sederhana (penjurnalan) atau melalui pemasukan data oleh operator dengan menggunakan terminal dalam sistem yang terkomkomputerisasi.


4.  Output Informasi ( Hasil Informasi )

 

Langkah terakhir dari siklus pengolahan data adalah menghasilkan informasi. Informasi biasanya disajikan dalam bentuk dokumen yang berisi transaksi atau data pihak lain, maksudnya data yang berisi berbagai hal yang berkaitan dengan pihak luar perusahaan yang bukan merupakan dokumen sumber melainkan dokumen operasional.

 

Informasi juga disajikan dalam bentuk laporan yang berisi informasi yang berguna bagi pihak internal dan eksternal perusahaan. Biasanya laporan ini digunakan oleh karyawan untuk mengawasi kegiatan operasional dan manajer untuk membuat keputusan perusahaan. Dalam sistem infoemasi yang berbasis komputer laporan dapat disajikan dengan cara-cara yang telah diuraikan sebelumnya, namun sebelum laporan disajikan komputer memprosesnya dengan bahasa pemrograman dan basis data (database) dengan menggunakan kode-kode program

 

Aktivitas dalam siklus pengolahan data adalah menghasilkan informasi bagi para pemakai baik baga pemakai intern (manajemen) maupun pemakai ekstern.Informasi disajikan dalam tiga alternative yaitu: Dokumen, yang berisi transaksi atau data perusahaan lain. Misalnya, cek dan faktur penjualan yang dikirimkan ke perusahaan lain. Jenis yang lain yaitu laporan penerimaan barang, dan permintaan pembelian digunakan secara internal. Dokumen yang dihasilkan pada setiap akhir transaksi disebut dokumen operasional ( operational document ), untuk membedakannya dengan dokumen sumber yang digunakan pada awal proses.

 

Laporan, yang dibuat untuk keperluan intern dan ekstern . Laporan ini biasanya digunakan oleh karyawan perusahaan untuk mengawasi kegiatan operasional dan digunakan oleh manajer untuk membuat keputusan serta merancang setrategi untuk perusahaan. Laporan keuangan dan analisis penjualan dihasilkan secara reguler. Sedangkan jenis laporan lainnya dihasilkan pada saat informasi pada laporan tersebut dibutuhkan.

 

2.1  File Versus Database

Seperangkat koordinasi beberapa file data terpusat yang saling berhubungan yang disimpan dengan sedikit mungkin kelebihan data merupakan sebuah database. Database menggabungkan catatan yang sebelunya disimpan dalam beberapa file ke dalam kelompok umum yang melayani berbagai pengguna dan aplikasi pengolah data.


Figur tersebut menunjukkan sebuah hirarki data. Informasi mengenai atributatribut dari pelanggan, seperti nama dan alamat yang disimpan dalam beberapa field. Semua field data berisi data mengenai satu entitas (Contohnya satu pelanggan) yang membentuk sebuah catatan. Semua catatan terkait, seperti semua catatan pelanggan, membentuk sebuah file (Contohnya file pelanggan).

Database dikembangkan untuk menempatkan perkembangan file induk. Beberapa file induk dapat digabungkan ke dalam kelompok-kelompok data besar yang mudah dibagi.

 

Bank of Amerika pernah memiliki 36 juta akun pelanggan dalam 23 sistem yang terpisah sehingga banyak menimbulkan permasalahan. Seperti menyimpan data yang sama dalam dua atau lebih file induk. Hal tersebut memunculkan kesulitan untuk mengintegrasikan dan memperbarui data serta mendapatkan tampilan luas organisasi data. Kejadian ini juga menimbulkan permasalahan karena data dalam beberapa file yang berbeda berubah. Contohnya, alamat pelanggan telah memperbarui data dengan benar dalam file induk pengiriman, tetapi bukan file induk penagihan.


Fitur tersebut mengilustrasikan perbedaan antara sistem berorientasi file (file-based oriented system) dan sistem database.pada pendekatan database, data adalah sember daya organisasi yang digunakan oleh dan dikelola untuk keseluruhan organisasi, bukan hanya mengelola departemen.

2.2  Sistem Database

Sistem database merupakan kombinasi dari database, sistem manajemen database, dan program aplikasi yang mengakses database melalui sistem manajemen database. Keunggulan sistem database :

1.     Integrasi Data : Beberapa file induk digabungkan ke dalam kelompok-kelompok data besar atas yang diakses oleh banyak program aplikasi. Contohnya adalah database karyawan yang menggabungkan file induk penggajian, personel dan keterampilan kerja.

2.     Pembagian data : data yang terintegrasi lebih mudah dibagi dengan pengguna sah. Database dapat dengan mudah dicari untuk meneliti permasalahan atau memperoleh informasi mendetail yang mendasari laporan.

3.     Meminimalkan kelebihan dan inkonsistensi data : oleh karena item-item data biasanya hanya disimpan sekali, maka kelebihan dan inkonsistensi data dapat diminimalkan.

4.     Independensi data : oleh karena data dan program-program yang menggunakannya independen satu sama lain, masing-masing dapat diubah tanpa mengubah lainnya. Independensi data memudahkan dalam pemograman dan penyederhanaan manajemen data.

5.     Analisis lintas fungsional : pada sistem database hubungan seperti hubungan antara biaya penjualan dan kampanye promosi, dapat secara eksplisit didefinisikan dan digunakan dalam mempersiapkan laporan manajemen.

Tampilan Logis dan Fisik Atas Data

Dalam database data dapat dilihat dalam dua pandangan :

1.     Tampilan Logis (Logical view) Berhubungan dengan bagaimana seseorang secara konseptual mengorganisasi melihat dan memahami hubungan antar data

2.     Tampilan Fisik (Physical view) Berkaitan dengan bagaimana dan dimana data secara fisik akan diatur dan disimpan dalam sistem komputer.

 

2.3  Sistem Pengolahan database





1.  Skema

Adalah deskripsi elemen-elemen data dalam database hubungan diantara mereka dan model logika yang digunakan untuk mengelola dan menjelaskan data. Terdapat 3 macam scema :

·       Skema Level Konseptual : tampilan organisasi yang luar dan keseluruhan database yang mendaftar semua elemen data dan hubungan diantara mereka.

·       Skema Level Eksternal : tampilan pengguna individu terhadap bagian-bagian dalam database.

·       Skema Level Internal : tampilan level rendah atas keseluruhan database yang menjelaskan bagaimana data sebenarnya disimpan dan siakses.

2.  Kamus Data :

Informasi mengenai struktur databse termasuk deskripsi setiap elemen data.


3.  Bahasa DBMS

Merupakan sekelompok perintah yang digunakan untuk menjalankan fungsi menciptakan, mengubah dan mempertanyakan database. Terdapat 3 bahasa :

·       Bahasa Definisi Data (DDL) : bahasa yang membangun kamus data, membuat database, menjelaskan tampilan logis dan memperinci catatan atau field hambatan keamanan.

·       Bahasa Manipulasi Data (DML) : bahasa DBMS yang mengubah isi database, termasuk membuat memperbarui, menyisipkan dan menghapus elemen data.

·       Bahasa Query Data (DQL) : bahasa DBMS level tinggi seperti bahasa inggris yang berisi perintah kuat dan mudah digunakan untuk mengambil, menyortir, memesan dan menampilkan data.

4.  Administrator database

Seseorang yang bertanggung jawab untuk mengordinasikan, mengendalikan dan mengelola database.

 

2.4  Relational DBMS

DBMS (Database Management System) program yang mengelola dan mengendalikan data serta menghubungkan data dan program-program aplikasi yang menggunakan data yang disimpan dalam database. DBMS digolongkan berdasarkan : Model Data : Representasi Abstrak konten database. Model Data Relasional : Mempresentasikan skema level konseptual dan eksternal sebagai data yang disimpan dalam tabel dua dimensi. Setiap baris dalam tabel disebut tuple yang berisi data mengenai komponen khusus dalam tabel database.

 

Tipe Tipe Atribut

1.     Kunci Utama : atribut database atau kombinasi atribut yang secara khusus mengidentifikasi suatu baris tertentu dalam sebuah tabel.

2.     Kunci Asing : atribut dalam tabel yang juga merupakan kunci utama dalam tabel lain dan digunakan untuk menghubungkan dua tabel.

3.     Atributt non kunci lainnya : yang bukan merupakan kunci utama maupun kunci asing didalam tabel yang menyimpan informasi penting mengenai entitas.

Dampak dari beberapa penyimpanan database yang salah

Menyimpan semua data dalam satu tabel yang seragam : Salah satu masalah yang timbul adalah terjadinya banyak pengulangan. Tiga masalah lain yang timbul apabila seluruh data disimpan dalam satu tabel adalah :

·       Anamoli Pembaruan : mengelola database secara tidak benar dimkana item kunci non utama disimpan beberapa kali. Hal tersebut mempengaruhi komponen dalam satu lokasi sedangkan lokasi lain tidak diperbarui akan menyebabkan inkonsistensi data.

·       Anamali Sisipan : Mengelola database secara tidak benar yang menyebabkan ketidakmampuan untuk menambahkan catatan pada database.

·       Anomali Penghapusan : mengelola database secara tidak benar yang menyebabkan hilangnya seluruh data pada suatu entitas ketika sebuah baris dihapus. Solusinya yaitu dengan menggunakan database relasional.

Persyaratan dasar database relasional

Pedoman yang digunakan untuk mengembangkan database relasional agar terstruktur dengan tepat.

1.     Setiap kolom dalam baris harus dinilai tunggal. Dalam database relasional hanya ada satu nilai per sel.

2.     Kunsi utama tidak bisa nol. Kunci utama tidak bisa secara khusus mengidentifikasi baris dalam tabel yang jika nilainya nol.

3.     Kunci asing, jika bukan nol, harus memiliki nilai yang sesuai dengan nilai kunci utama pada tabel lainnya. Kunci asing berfungsi menghubungkan satu tabel dengan baris pada tabel yang lain.

4.     Semua atribut nonkunci dalam tabel harus menjelaskan karakteristik objek yang diidentifikasi berdasarkan kunci utama. Keempat pedoman tersebut akan menghasilakan database yang terstruktur dengan baik (dinormalisasi), yaitu datanya konsisten dan kelebihan data dapat diminimalkan dan dikendalikan.

Dua pendekatan untuk desain database

1.     Pendekatan Normalisasi : dimulai dengan mengasumsikan bahwa segala sesuatu awalnya disimpan dalam satu tabel besar. Selanjutnya diikuti oleh sejumlah aturan-aturan pembuatan database untuk mendesain database relasional yang bebas dari anomali penghapusan, sisipan dan pembaruan.

2.     Pemodelan Data sematik : Mendesain menggunakan pengetahuan atas proses bisnis dan kebutuhan informasi untuk membuat diagram yang menunjukkan apa yang dimasukkan dalam database.

 

2.5  Querying Relational

Database Query, merupakan informasi yang diberikan oleh system karena system merespon permintaan data secara spesifik,bentuk, isi,maupaun waktu dihasilkannya informasi tersebut. Dengan jenis laporan ini, maka berbagai macam persoalan dan pertanyaan yang memerlukan tindakan cepat dan jawaban yang konstan dapat segera diperoleh solusinya. Query berfungsi untuk membuat relasi atau penggabungan dari beberapa tabel, dari query tersebut akan menghasilkan Report yang berfungsi untuk menampilkan bentuk laporan dari bentuk output yang sesuai dengan data yang di proses.

 

2.6  Object Oriented Database

Object Oriented Database pada dasarnya merupakan konsep dari pemrograman berorientasi objek secara umum ditambah dengan database relasional sebagai media penyimpan datanya yang berbentuk kelas-kelas. Object Oriented Database yaitu salah satu jenis database dimana data dipresentasikan dalam bentuk object.onject yang dimaksud tersebut digunakan dalam Object Oriented Programing (OOP). Ketika kemampuan basis data bergabung dengan kemampuan OOP hasilnya berupa object Database Manajement system (ODBMS). ODBMS ini mendukung data yang compleks seperti vidoi, suara, gambar dll. Berbeda dengan Database relasional Manajemen System (DBMS) yang tidak mendukung data comleks karena harus membagi menjadi dua bagian yaitu basis data dan basis aplikasi.

 

 

BAB III

PEMBAHASAN

Sistem Aplikasi Database Klik BCA Bisnis Bank Central Asia, Tbk.




Proses transfer ke rekening BCA lainnya.

No. Rekening

Nama Rekening

001-7777401

ATP SME

001-990811

GAHARUDIN GUNAWAN

001-1100103

KUSUMA AMARILIS

 

Dari gamber di atas ada se uah forn yang harus diisi olhe pihak pengirim uang kepada penerima uang dengan proses aplikasi Klick BCA Bisnis. Pada bagian “Transfer Dana ke Rekening BCA lainnya – Input Data “ ini sudah ada database yang memang pernah diinput dan disimpan dalam sistem tersebut.




Berikut adalah daftar nomor dan nama rekening yang sudah pernah di input dan disimpan dalam database aplikasi klik BCA Bisnis :

Hasil pencatatan proses transaksi :


Proses yang dilakukan tersebut sudah otomatis tersimpan dalam sistem sebagai bukti pembayaran.

 

 

BAB IV

KESIMPULAN

 

Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling terintegrasi satu dengan yang lainnya, dan tersimpan dalam perangkat keras komputer serta menggunakan perangkat lunak untuk bantuan dalam mengoperasikannya. Sementara DBMS (Database Management systems) adalah kumpulan program yang mengkoordinasikan semua kegiatan yang berhubungan dengan basis data.

Tujuan Merancang Basis Data adalah untuk memenuhi informasi yang berisikan kebutuhan-kebutuhan user secara khusus dan aplikasi – aplikasinya. Hal tersebut dapat memudahkan penggunanya dalam mencari struktur informasi serta mendukung kebutuhan - kebutuhan pemrosesan dan beberapa obyek penampilan (response time, processing time, dan storagespace).

Database Relasional merupakan jenis Database Management System (DBMS) yang terbaru, yang memberikan gambaran atau bagan atau skema yang menjelaskan tentang hubungan antar table yang bisa dilakuan di dalam sebuah database. Database relasional System merupakan konsep yang muncul setelah adanya konsep database pendahulunya yaitu network database dan hierarchical database. Dalam jenis database relasional ini, ada penggambaran yang jelas tentang hubungan suatu tabel dengan tabel yang lain bisa dilakukan, hubungan ini digambarkan dengan garis solid yang menghubungkan antara satu field name ditabel yang satu, dengan satu fieldname di tabel yang lain.


 

DAFTAR PUSTAKA

Putra, Y. M., (2021). Aplikasi Konsep Basis Data Relasional, Sistem Informasi Siklus

Pengupahan dan Sumber Daya Manusia. Modul Kuliah Sistem Informasi Akuntansi Jakarta : FEB-Universitas Mercu Buana.

 

Hanum, B., Haekal, J., & Adi Prasetio, D. E. (2020). The Analysis of Implementation of

Enterprise Resource Planning in the Warehouse Division of Trading and Service

Companies, Indonesia. International Journal of Engineering Research and Advanced

Technology-IJERAT (ISSN: 2454-6135)6(7), 37-50

 

Choiriah, S., & Sudibyo, Y. A. (2020). Competitive Advantage, Organizational Culture and

Sustainable Leadership on the Success of Management Accounting Information System

Implementation.

 

Fuadah, H., & Setiyawati, H. (2020). The EFFECT OF THE IMPLEMENTATION OF

TRANSPARENCY AND ACCOUNTING INFORMATION SYSTEMS ON THE

QUALITY OF FINANCIAL REPORTS. IJO-International Journal of Business

Management3(11), 01-12.

 

Hanifah, S., Sarpingah, S., & Putra, Y. M. (2020). The Effect of Level of Education, Accounting

Knowledge, and Utilization Of Information Technology Toward Quality The Quality of

MSME’s Financial Reports. In The 1st Annual Conference Economics, Business, and

Social Sciences (ACEBISS) 2019 (Vol. 1, No. 3).

 

Iskandar, D. (2015). Analysis of factors affecting the success of the application of accounting

information system. International Journal of scientific & Technology research4(2), 155

162

 

Susanto, A. (2018, June). The Influence of Information Technology on the Quality of

Accounting Information System. In Proceedings of the 2018 2nd High Performance

Computing and Cluster Technologies Conference (pp. 109-115).

Putra, Y. M. (2019). Analysis of Factors Affecting the Interests of SMEs Using Accounting

Applications. Journal of Economics and Business2(3), 818-826.

 

Rahman Abid Raihan, Hasan, Nadila Puspa dll. 2021. ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP

BASIS DATARELASIONAL PADA PT BANK CENTRAL ASIA TBK. FEB : Universitas Mercu Buana. Jakarta. Media Online : https://www.researchgate.net/publication/355793010_ANALISIS_IMPLEMENTASI_KONSEP_BASIS_DATA_RELASIONAL_PADA_PT_BANK_CENTRAL_ASIA_TBK (Diakses pada 25 Mei 2022).