ANALISIS IMPLEMENTASI APLIKASI KONSEP BASIS DATA RELASIONAL PADA SISTEM PENDAPATAN DAN PENGELUARAN PADA PT. ASTARINDO DAYA SAKTI
Disusun oleh:
1. Cecilia Oktaviana (43220010035)
2. Suri Meylinda Rizalti (43220010120) 3. Alfi Basiroh (43220010121)
4. Richy Muhammad Apriyanto (43220010149)
Dosen Pengampu :
Yananto Mihadi Putra S.E, M.Si, CMA, CAP.,
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCUBUANA
2022
ABSTRAK
Menurut Soeherman (2010:7) database merupakan teknologi paling efisien di dalam mengelola data. Database diartikan sebagai kumpulan data (dalam bentuk file) yang dikelompokkan dan dikelola, biasanya dalam sebuah integrasi dan terpusat atau sering dikenal sebagai Database Manajement System (DBMS). DBMS adalah program yang mengelola dan mengendalikan data dan program aplikasi (Krismiaji, 2005:115). Database memiliki hierarki yang sering disebut hierarki database. Satuan terkecil database disebut Field (cell), dimana kumpulan field akan membentuk sebuah record (row), kumpulan record membentuk file (table). Sedangkan menurut Romney dan Stembert (2006:95) database adalah suatu gabungan file yang saling berhubungan dan dikoordinasi secara terpusat. Sistem database memisahkan tampilan fisikdan logis data. Tampilan fisik menunjukkan bagaimana dan dimana data secara fisik diatur dan disimpan dalam disk, tape, CD-ROM, atau media lainnya. Tampilan logis adalah bagaimana pemakai secara konseptual mengatur dan memahami data sebagai contoh seorang manajer penjualan mengkonseptualisasikan seluruh informasi mengenai para pelanggan yang penyimpanannya dalam bentuk tabel.
Kata kunci : Database, Sistem Pendapatan dan Pengeluaran
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Basis data adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam computer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari database tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah dan mengambil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data. Pemrosesan basis data sebagai perangkat andalan sangat diperlukan oleh berbagai institusi dan perusahaan.
Dalam pengembangan sistem informasi diperlukan basis data sebagai media penyimpanan data. Kehadiran basis data dapat meningkatkan Daya saing perusahaan tersebut. Basis data dapat mempercepat upaya pelayanan kepada pelanggan, menghasilkan informasi dengan cepat dan tepat sehingga membantu pengambilan keputusan untuk segera memutuskan suatu masalah berdasarkan informasi yang ada. Banyak aplikasi yang dibuat dengan berlandaskan pada basis data antara lain semua transaksi perbankan, aplikasi pemesanan dan penjadwalan penerbangan, proses regristasi dan pencatatan data mahasiswa pada perguruan tinggi, aplikasi pemrosesan penjualan, pembelian dan pencatatan data barang pada perusahaan dagang, pencatatan data pegawai beserta aktifitasnya termasuk operasi penggajian pada suatu perusahaan, dan sebagainya.
Beberapa informasi pada perusahaan retail seperti jumlah penjualan, mencari jumlah stok penjualan, mencari jumlah stok yang tersedia, barang apa yang paling laku dijual pada bulan ini, dan berapa laba bersih perusahaan dapat diketahui dengan mudah dengan basis data. Pada perpustakaan, adanya aplikasi pencarian data buku berdasarkan judul, pengarang atau kriteria lain dapat mudah dilakukan dengan basis data. Pencarian data peminjam yang terlambat mengembalikan juga mudahdilakukan sehingga bisa dibuat aplikasi pembuatan surat berdasarkan informasi yang tersedia.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana file versus dan keunggulan sistem database?
2. Bagaimana sistem database dalam kaitannya dengan tampilan logis dan fisik atas data?
3. Bagaimana membuat desain pada database relasional pada PT. Astarindo Daya Sakti?
4. Bagaimana system database pada system pendapatan dan pengeluarahan PT. Astarindo Daya Sakti ?
5. Bagaimana sistem database dan masa depan akuntansi?
1.3 Tujuan Penulisan
Dari uraian rumusan masalah tersebut, tujuan dari penulisan artikel ini adalah :
1. Untuk menjelaskan file versus dan keunggulan sistem database.
2. Untuk menjelaskan sistem database dalam kaitannya dengan tampilan logis dan fisik atas data.
3. Untuk menjelaskan cara membuat desain pada database relasional pada PT. Astarindo Daya Sakti.
4. Untuk mengetahui system database pada system pendapatan dan pengeluarahan PT. Astarindo Daya Sakti.
5. Untuk menjelaskan sistem database dan masa depan akuntansi.
BAB II
LITERATUR TEORI
2.1 Siklus Pemrosesan Data
Siklus pemrosesan data yaitu tahapan dari sistem informasi akuntansi berbasis komputer yang mengubah data transaksi ke dalam bentuk yang dapat dibaca oleh komputer dan memprosesnya. Setelah data tersebut diproses oleh komputer data disimpan ke dalam bentuk yang dapat dibaca oleh mesin dan kemudian dikonversi k edalam bentuk yang dapat dibaca oleh manusia. Siklus pemrosesan data melibatkan 4 kegiatan yaitu :
1. Data Input (Pemasukan Data) Data transaksi direkam dan dikonversi menjadi bentuk yang dapat diproses oleh computer. Untuk memudahkan pemrosesan selanjutnya, input data perlu disiapkan sebagai berikut :
· Klasifikasi dengan memberikan kode (nomor rekening, kode departemen,dll). Data berdasarkan sistem yang ada, misal : bagan rekening.
· Verifikasi untuk menjamin akurasi data. Hal ini perlu dilakukan, untuk mencegah terjadinya kesalahan pemasukan data lebuh efisien dan lebih murah dibandingkan dengan mendeteksi dan membetulkan kesalahan yang terjadi.
· Pengiriman data (transmittal) dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Salah satu cara untuk merekam data adalah dengan menggunakan dokumen sumber, contohnya : surat pesanan penjualan, faktur penjualan, dll.
Dokumen sumber ini sering disebut dengan bukti transaksi atau dokumen transaksi. Dokumen – dokumen sumber seperti order pelanggan, slip – slip penjualan, faktur, order pembelian, dan kartu kerja karyawan adalah bukti fisik masukan ke dalam sistem pemrosesan transaksi. Tujuannya adalah :
· Menangkap data
· Membantu operasi pengkomunikasian data dan pengotorisasian operasi lainnya.
· Menstandartkan operasi dengan menunjukkan data apa yang membutuhkan pencatatan dan tindakan apa yang harus diambil
· Menyediakan file permanen untuk analisis masa datang, jika dokumen dipelihara.
2. Data Storage (Penyimpanan Data) Data yang dimiliki oleh sebuah perusahaan harus diorganisasi agar data tersebut dapat diakses secara mudah dan efisien. Akan dibahas telebih dahulu 4 konsep dasar penyimpanan data yaitu:
1. Entity, adalah sesuatu yang dipakai untuk menyimpan informasi.contohnya adalah karyawan ,persediaan, dan rekening pelanggan.setiap entity memiliki atribut.
2. Atributes ,adalah elemen data yang merupakan bagian dari entity. Contoh atribut adalah alamat pelanggan,nama pelanggan,batas kredit dan lain-lain.
3. Characters ,adalah huruf atau angka.
4. Data value, adalah kombinasi karakter (huruf dan angka) yang memiliki makna. contoh,kotak pos 2001 (data volue) adalah alamat (atribut) perusahaan ABC (entity).
3. Data Processing ( Pengolahan Data )
Aktivitas pengolahan data yang paling sering dilakukan adalah pemeliharaan data, yaitu pemrosesan transaksi periodik untuk memperbarui data yang tersimpan. Jenis-jenis pemeliharaan data yang biasanya dilakukan adalah : Penambahan, yaitu memasukkan data (record) baru ke dalam file. Penghapusan, yaitu menghapus data (record) dari dalam file. Pembaruan, yaitu merevisi saldo sekarang. Pembaruan data umumnya dilakukan dengan menambah atau mengurangi angka dari sebuah data transaksi. Pengubahan, yaitu memodifikasi field yang memerlukan pembaruan secara berkala, seperti alamat, riwayat kredit, dan lain-lain.
Pemrosesan data juga melibatkan aktivitas-aktivitas lainnya, yaitu : Perhitungan, yaitu melakukan berbagai macam manipulasi (operasi) matematik Pembandingan, yaitu membandingkan dua atau lebih elemen data, seperti jumlah barang yang tersedia dan tingkat pemesanan kembali persediaan, untuk menentukan apakah keduanya sama, lebih besar, atau lebih kecil Peringkasan, yaitu menggabungkan data menjadi satu angka jumlah. Pemilahan, yaitu memilah data untuk pemrosesan berikutnya Pemanggilan, yaitu mengambil data dari penyimpanan untuk pemrosesan atau pembuatan laporan.
Pemrosesan atau pengolahan meliputi penggunaan jurnal dan register untuk menyediakan catatan masukkan yang permanen dan kronologis. Ayat ini dibuat baik dengan tangan dalam sistem manual sederhana (penjurnalan) atau melalui pemasukan data oleh operator dengan menggunakan terminal dalam sistem yang terkomkomputerisasi.
4. Output Informasi ( Hasil Informasi )
Langkah terakhir dari siklus pengolahan data adalah menghasilkan informasi. Informasi biasanya disajikan dalam bentuk dokumen yang berisi transaksi atau data pihak lain, maksudnya data yang berisi berbagai hal yang berkaitan dengan pihak luar perusahaan yang bukan merupakan dokumen sumber melainkan dokumen operasional.
Informasi juga disajikan dalam bentuk laporan yang berisi informasi yang berguna bagi pihak internal dan eksternal perusahaan. Biasanya laporan ini digunakan oleh karyawan untuk mengawasi kegiatan operasional dan manajer untuk membuat keputusan perusahaan. Dalam sistem infoemasi yang berbasis komputer laporan dapat disajikan dengan cara-cara yang telah diuraikan sebelumnya, namun sebelum laporan disajikan komputer memprosesnya dengan bahasa pemrograman dan basis data (database) dengan menggunakan kode-kode program
Aktivitas dalam siklus pengolahan data adalah menghasilkan informasi bagi para pemakai baik baga pemakai intern (manajemen) maupun pemakai ekstern.Informasi disajikan dalam tiga alternative yaitu: Dokumen, yang berisi transaksi atau data perusahaan lain. Misalnya, cek dan faktur penjualan yang dikirimkan ke perusahaan lain. Jenis yang lain yaitu laporan penerimaan barang, dan permintaan pembelian digunakan secara internal. Dokumen yang dihasilkan pada setiap akhir transaksi disebut dokumen operasional ( operational document ), untuk membedakannya dengan dokumen sumber yang digunakan pada awal proses.
Laporan, yang dibuat untuk keperluan intern dan ekstern . Laporan ini biasanya digunakan oleh karyawan perusahaan untuk mengawasi kegiatan operasional dan digunakan oleh manajer untuk membuat keputusan serta merancang setrategi untuk perusahaan. Laporan keuangan dan analisis penjualan dihasilkan secara reguler. Sedangkan jenis laporan lainnya dihasilkan pada saat informasi pada laporan tersebut dibutuhkan.
2.2 File Versus Database
Seperangkat koordinasi beberapa file data terpusat yang saling berhubungan yang disimpan dengan sedikit mungkin kelebihan data merupakan sebuah database. Database menggabungkan catatan yang sebelunya disimpan dalam beberapa file ke dalam kelompok umum yang melayani berbagai pengguna dan aplikasi pengolah data.
Figur tersebut menunjukkan sebuah hirarki data. Informasi mengenai atributatribut dari pelanggan, seperti nama dan alamat yang disimpan dalam beberapa field. Semua field data berisi data mengenai satu entitas (Contohnya satu pelanggan) yang membentuk sebuah catatan. Semua catatan terkait, seperti semua catatan pelanggan, membentuk sebuah file (Contohnya file pelanggan).
Database dikembangkan untuk menempatkan perkembangan file induk. Beberapa file induk dapat digabungkan ke dalam kelompok-kelompok data besar yang mudah dibagi.
Bank of Amerika pernah memiliki 36 juta akun pelanggan dalam 23 sistem yang terpisah sehingga banyak menimbulkan permasalahan. Seperti menyimpan data yang sama dalam dua atau lebih file induk. Hal tersebut memunculkan kesulitan untuk mengintegrasikan dan memperbarui data serta mendapatkan tampilan luas organisasi data. Kejadian ini juga menimbulkan permasalahan karena data dalam beberapa file yang berbeda berubah. Contohnya, alamat pelanggan telah memperbarui data dengan benar dalam file induk pengiriman, tetapi bukan file induk penagihan.
Fitur tersebut mengilustrasikan perbedaan antara sistem berorientasi file (file-based oriented system) dan sistem database.pada pendekatan database, data adalah sember daya organisasi yang digunakan oleh dan dikelola untuk keseluruhan organisasi, bukan hanya mengelola departemen.
2.3 Sistem Database
Sistem database merupakan kombinasi dari database, sistem manajemen database, dan program aplikasi yang mengakses database melalui sistem manajemen database. Keunggulan sistem database :
1. Integrasi Data : Beberapa file induk digabungkan ke dalam kelompok-kelompok data besar atas yang diakses oleh banyak program aplikasi. Contohnya adalah database karyawan yang menggabungkan file induk penggajian, personel dan keterampilan kerja.
2. Pembagian data : data yang terintegrasi lebih mudah dibagi dengan pengguna sah. Database dapat dengan mudah dicari untuk meneliti permasalahan atau memperoleh informasi mendetail yang mendasari laporan.
3. Meminimalkan kelebihan dan inkonsistensi data : oleh karena item-item data biasanya hanya disimpan sekali, maka kelebihan dan inkonsistensi data dapat diminimalkan.
4. Independensi data : oleh karena data dan program-program yang menggunakannya independen satu sama lain, masing-masing dapat diubah tanpa mengubah lainnya. Independensi data memudahkan dalam pemograman dan penyederhanaan manajemen data.
5. Analisis lintas fungsional : pada sistem database hubungan seperti hubungan antara biaya penjualan dan kampanye promosi, dapat secara eksplisit didefinisikan dan digunakan dalam mempersiapkan laporan manajemen
Tampilan Logis dan Fisik Atas Data
Dalam database data dapat dilihat dalam dua pandangan :
1. Tampilan Logis (Logical view) Berhubungan dengan bagaimana seseorang secara konseptual mengorganisasi melihat dan memahami hubungan antar data
2. Tampilan Fisik (Physical view) Berkaitan dengan bagaimana dan dimana data secara fisik akan diatur dan disimpan dalam sistem komputer.
2.4 Sistem Pengolahan database
1. Skema
Adalah deskripsi elemen-elemen data dalam database hubungan diantara mereka dan model logika yang digunakan untuk mengelola dan menjelaskan data. Terdapat 3 macam scema :
· Skema Level Konseptual : tampilan organisasi yang luar dan keseluruhan database yang mendaftar semua elemen data dan hubungan diantara mereka.
· Skema Level Eksternal : tampilan pengguna individu terhadap bagian-bagian dalam database.
· Skema Level Internal : tampilan level rendah atas keseluruhan database yang menjelaskan bagaimana data sebenarnya disimpan dan siakses.
2. Kamus Data :
Informasi mengenai struktur databse termasuk deskripsi setiap elemen data.
3. Bahasa DBMS
Merupakan sekelompok perintah yang digunakan untuk menjalankan fungsi menciptakan, mengubah dan mempertanyakan database. Terdapat 3 bahasa :
· Bahasa Definisi Data (DDL) : bahasa yang membangun kamus data, membuat database, menjelaskan tampilan logis dan memperinci catatan atau field hambatan keamanan.
· Bahasa Manipulasi Data (DML) : bahasa DBMS yang mengubah isi database, termasuk membuat memperbarui, menyisipkan dan menghapus elemen data.
· Bahasa Query Data (DQL) : bahasa DBMS level tinggi seperti bahasa inggris yang berisi perintah kuat dan mudah digunakan untuk mengambil, menyortir, memesan dan menampilkan data.
4. Administrator database
Seseorang yang bertanggung jawab untuk mengordinasikan, mengendalikan dan mengelola database.
2.5 Relational DBMS
DBMS (Database Management System) program yang mengelola dan mengendalikan data serta menghubungkan data dan program-program aplikasi yang menggunakan data yang disimpan dalam database. DBMS digolongkan berdasarkan : Model Data : Representasi Abstrak konten database. Model Data Relasional : Mempresentasikan skema level konseptual dan eksternal sebagai data yang disimpan dalam tabel dua dimensi. Setiap baris dalam tabel disebut tuple yang berisi data mengenai komponen khusus dalam tabel database.
Tipe – Tipe Atribut
1. Kunci Utama : atribut database atau kombinasi atribut yang secara khusus mengidentifikasi suatu baris tertentu dalam sebuah tabel.
2. Kunci Asing : atribut dalam tabel yang juga merupakan kunci utama dalam tabel lain dan digunakan untuk menghubungkan dua tabel.
3. Atributt non kunci lainnya : yang bukan merupakan kunci utama maupun kunci asing didalam tabel yang menyimpan informasi penting mengenai entitas.
Dampak dari beberapa penyimpanan database yang salah
Menyimpan semua data dalam satu tabel yang seragam : Salah satu masalah yang timbul adalah terjadinya banyak pengulangan. Tiga masalah lain yang timbul apabila seluruh data disimpan dalam satu tabel adalah :
· Anamoli Pembaruan : mengelola database secara tidak benar dimkana item kunci non utama disimpan beberapa kali. Hal tersebut mempengaruhi komponen dalam satu lokasi sedangkan lokasi lain tidak diperbarui akan menyebabkan inkonsistensi data.
· Anamali Sisipan : Mengelola database secara tidak benar yang menyebabkan ketidakmampuan untuk menambahkan catatan pada database.
· Anomali Penghapusan : mengelola database secara tidak benar yang menyebabkan hilangnya seluruh data pada suatu entitas ketika sebuah baris dihapus. Solusinya yaitu dengan menggunakan dsatabase relasional.
Persyaratan dasar database relasional
Pedoman yang digunakan untuk mengembangkan database relasional agar terstruktur dengan tepat.
1. Setiap kolom dalam baris harus dinilai tunggal. Dalam database relasional hanya ada satu nilai per sel.
2. Kunsi utama tidak bisa nol. Kunci utama tidak bisa secara khusus mengidentifikasi baris dalam tabel yang jika nilainya nol.
3. Kunci asing, jika bukan nol, harus memiliki nilai yang sesuai dengan nilai kunci utama pada tabel lainnya. Kunci asing berfungsi menghubungkan satu tabel dengan baris pada tabel yang lain.
4. Semua atribut nonkunci dalam tabel harus menjelaskan karakteristik objek yang diidentifikasi berdasarkan kunci utama. Keempat pedoman tersebut akan menghasilakan database yang terstruktur dengan baik (dinormalisasi), yaitu datanya konsisten dan kelebihan data dapat diminimalkan dan dikendalikan.
Dua pendekatan untuk desain database
1. Pendekatan Normalisasi : dimulai dengan mengasumsikan bahwa segala sesuatu awalnya disimpan dalam satu tabel besar. Selanjutnya diikuti oleh sejumlah aturan-aturan pembuatan database untuk mendesain database relasional yang bebas dari anomali penghapusan, sisipan dan pembaruan.
2. Pemodelan Data sematik : Mendesain menggunakan pengetahuan atas proses bisnis dan kebutuhan informasi untuk membuat diagram yang menunjukkan apa yang dimasukkan dalam database.
2.6 Querying Relational
Database Query, merupakan informasi yang diberikan oleh system karena system merespon permintaan data secara spesifik,bentuk, isi,maupaun waktu dihasilkannya informasi tersebut. Dengan jenis laporan ini, maka berbagai macam persoalan dan pertanyaan yang memerlukan tindakan cepat dan jawaban yang konstan dapat segera diperoleh solusinya. Query berfungsi untuk membuat relasi atau penggabungan dari beberapa tabel, dari query tersebut akan menghasilkan Report yang berfungsi untuk menampilkan bentuk laporan dari bentuk output yang sesuai dengan data yang di proses.
2.7 Object Oriented Database
Object Oriented Database pada dasarnya merupakan konsep dari pemrograman berorientasi objek secara umum ditambah dengan database relasional sebagai media penyimpan datanya yang berbentuk kelas-kelas. Object Oriented Database yaitu salah satu jenis database dimana data dipresentasikan dalam bentuk object.onject yang dimaksud tersebut digunakan dalam Object Oriented Programing (OOP). Ketika kemampuan basis data bergabung dengan kemampuan OOP hasilnya berupa object Database Manajement system (ODBMS). ODBMS ini mendukung data yang compleks seperti vidoi, suara, gambar dll. Berbeda dengan Database relasional Manajemen System (DBMS) yang tidak mendukung data comleks karena harus membagi menjadi dua bagian yaitu basis data dan basis aplikasi.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Implementasi Aplikasi Konsep Basis Data Relasional Pada Sistem Pendapatan dan Pengeluaran Kas
Prosedur sistem penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. Astarindo Daya Sakti adalah sebagai berikut :
a. Proses Penerimaan Kas Customer
Proses Penerimaan Kas Customer dilakukan dengan melakukan pembayaran atas transaksi penjualan sebelumnya dengan memberikan bukti bayar serta invoice copy sebagai bukti penerimaan pembayaran kepada administrasi. Lalu di administrasi, mengambil invoice asli untuk ditukar dengan invoice copy sebagai bukti pelunasan dan kemudian invoice copy akan diarsipkan. Selainjutnya, dana administrasi akan diproses ke data penjualan tersebut dengan cara merekap dan diarsipkan ke dalam rekap penjualan.
b. Proses Pencatatan Penerimaan Kas
Dalam Proses Pencatatan Penerimaan Kas, hasil rekap penjualan akan di input ke administrasi untuk dicatat dan diarsipkan ke dalam bukti pemasukan bank/kas.
c. Proses Pengeluaran Kas
Proses inventory ini akan memberikan informasi mengenai persediaan, lalu administrasi akan membuat purchase order atas pemesanan barang dagang tersebut dan menyerahkannya kepada direktur untuk di acc. Setelah di acc, kemudian purchase orderan akan diberikan kepada supplier serta purchase orderan acc copy diarsipkan dan bagian inventory serta bagian produksi menyerahkan struk transaksi pembelian kepada administrasi. Kemudian pengajuan struk akan di acc oleh administrasi, setelah di acc lalu administrasi memberikan data bayar kepada inventory dan produksi serta struk acc akan diarsipkan ke dalam arsip struk acc.
d. Proses Pencatatan Pengeluaran Kas
Dari arsip struk acc dan purchase order acc copy administrasi akan mencatat dan mengarsipkannya ke dalam bukti pengeluaran bank/kas.
e. Proses Pembuatan Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Kas
Selanjutnya, dari arsip bukti pemasukan bank/kas dan bukti pengeluaran bank/kas akan dibuatkan laporan penerimaan dan pengeluaran kas bulanan yang akan diserahkan kepada direktur serta mengarsipkan laporan copy.
BAB IV
KESIMPULAN
Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemprosesan informasi terkait yang terus berulang dan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan-penjualan tersebut. Tujuan utama dari siklus pendapatan adalah menyediakan produk yang tepat di tempat dan waktu yang tepat dengan harga yang sesuai. Aktivitas-aktivitas bisnis siklus pendapatan yaitu entri pesanan penjualan, pengiriman barang, dan penagihan.
Sementara siklus pengeluaran adalah rangkaian aktivitas bisnis berulang dan pemprosesan data terkait yang berhubungan dengan menyediakan barang dan pelayanan kepelanggan dan menagih uang pembayaran untuk penjualan tersebut. Sedangkan menurut Bodnar (2006:9) siklus pengeluaran adalah kejadian yang terkait dengan perolehan barang dan jasa dari entitas lain serta pelunasan kewajiban terkait dengan perolehan barang dan jasa tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa siklus pengeluaran adalah suatu rangkaian bisnis berulang atau kejadian yang berhubungan dengan penyedia barang dan jasa disertai dengan pembayaran atau pelunasannya.
Aktivitas dalam siklus pendapatan dan pengeluaran kas adalah menghasilkan informasi bagi para pemakai baik baga pemakai intern (manajemen) maupun pemakai ekstern. Informasi disajikan dalam beberapa alternative yaitu: Dokumen penerimaan dan pengeluaran kas, yang berisi transaksi atau data perusahaan lain. Misalnya, cek dan faktur penjualan yang dikirimkan ke perusahaan lain. Jenis yang lain yaitu laporan penerimaan barang, dan permintaan pembelian digunakan secara internal. Dokumen yang dihasilkan pada setiap akhir transaksi disebut dokumen operasional (operational document), untuk membedakannya dengan dokumen sumber yang digunakan pada awal proses.
DAFTAR PUSTAKA
Choiriah, S., & Sudibyo, Y. A. (2020). Competitive Advantage, Organizational
Culture and Sustainable Leadership on the Success of Management Accounting Information System Implementation.
Fuadah, H., & Setiyawati, H. (2020). The EFFECT OF THE IMPLEMENTATION OF
TRANSPARENCY AND ACCOUNTING INFORMATION SYSTEMS ON THE QUALITY OF FINANCIAL REPORTS. IJO-International Journal of Business Management, 3(11), 01- 12.
Hanifah, S., Sarpingah, S., & Putra, Y. M. (2020). The Effect of Level of Education,
Accounting Knowledge, and Utilization Of Information Technology Toward Quality The Quality of MSME’s Financial Reports. In The 1st Annual Conference Economics, Business, and Social Sciences (ACEBISS) 2019 (Vol. 1, No. 3).
Hanum, B., Haekal, J., & Adi Prasetio, D. E. (2020). The Analysis of
Implementation of Enterprise Resource Planning in the Warehouse Division of Trading and Service Companies, Indonesia. International Journal of Engineering Research and Advanced Technology-IJERAT (ISSN: 2454-6135), 6(7), 37-50
Iskandar, D. (2015). Analysis of factors affecting the success of the application of
accounting information system. International Journal of scientific & Technology research, 4(2), 155 16.
Putra, Y. M. (2019). Analysis of Factors Affecting the Interests of SMEs
Using Accounting Applications. Journal of Economics and Business, 2(3), 818-826.
Putra, Y. M., (2021). Sistem lnformasi Sistem Informasi Siklus Produksi, Sistem
Informasi Siklus Pengupahan dan Sumber Daya Manusia. Modul Kuliah Sistem Informasi Akuntansi Jakarta : FEB-Universitas Mercu Buana.
Putri Juliana Risnanda. 2020. PENGAPLIKASIAN DAN IMPLEMENTASI KONSEP
BASIS DATA RELASIONAL PADA SISTEM PENDAPATAN DAN PENGELUARAN. FEB: Universitas Mercu Buana. URL : https://www.researchgate.net/profile/Risnanda-Juliana-Putri/publication/341311702_SISTEM_INFORMASI_AKUNTANSI_Pengaplikasian_dan_Implementasi_Konsep_Basis_Data_Relasional/links/5ec35b8b458515626cb4cb97/SISTEM-INFORMASI-AKUNTANSI-Pengaplikasian-dan-Implementasi-Konsep-Basis-Data-Relasional.pdf (Diakses pada 15 Mei 2022)
Susanto, A. (2018, June). The Influence of Information Technology on the Quality
of Accounting Information System. In Proceedings of the 2018 2nd High Performance Computing and Cluster Technologies Conference (pp. 109-115)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar